Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.
JAKARTA - Ini merupakan bukti industri properti kembali optimis bangkit di tengah kondisi pandemi yang terus bergulir. Pasalnya, developer yang bernaung di bawah Grup Sinarmas, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menggelontorkan dana untuk belanja modal sampai dengan Rp 2,5 triliun. Direktur BSDE, Hermawan Wijaya mengakui hingga paruh pertama di tahun 2021 ini realisasi belanja modal sudah terserap sebesar Rp 1,2 triliun.
BACA JUGA: Optimis Pertumbuhan Pasar Properti 2021 Terus Membaik
Kendati demikian, perseroan tetap hati-hati dan cukup selektif dalam penggunaan belanja modal. Fokus belanja masih akan ditujukan pada sektor yang strategis seperti pembebasan lahan tol, pembebasan lahan area perumahan, dan penyelesaian proyek perkantoran yang dikerjakan anak usaha. "Tahun ini bisa Rp 2 triliun sampai Rp 2,5 triliun belanja modal," katanya, dalam paparan publik secara virtual.
Hal senada juga dikatakan Corporate Secretary & Head of Investor Relations BSDE, Christy Grassela, terkait kinerja perseroan di tahun ini optimis akan membaik. BSDE menargetkan pra penjualan akan mencapai Rp 7 triliun pada tahun 2021 dengan pertumbuhan laba bersih dan pendapatan single digit.
BACA JUGA: Pengembang Optimis Pasar Properti 2021 Terus Membaik
Lebih lanjut dikatakan Christy, saat ini kontribusi penjualan terbesar BSDE masih dikontribusi dari penjualan rumah tapak. Penjualan ini menyokong pertumbuhan pendapatan BSDE di tengah lesunya penerimaan recurring income dari mall dan perkantoran karena pembasatan kegiatan masyarakat selama PPKM. "Ruang sewa mall dan perkantoran masih terdampak keputusan yang ditetapkan PSSB dan PPKM, tapi kami bisa mengimbangi dengan porsi penjualan tanah dan bangunan, dominasi 75-80% dari total pendapatan kami," ungkapnya.
Ia menambahkan, BSDE akan terus fokus menyediakan hunian rumah tapak dengan harga yang bervariasi mulai yang terendah di bawah Rp 1 miliar sampai Rp 5 miliar. "Rumah tapak masih jadi fokus kami dalam 10 tahun ini, tahun ini dan tahun depan," katanya.
BACA JUGA: PPKM Tak Pengaruhi Penjualan Rumah Tapak, Ini Sebabnya!
Sebagai informasi, pada semester pertama tahun ini, BSDE membukukan perolehan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 680 miliar pada semester pertama tahun ini, berkebalikan dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang merugi Rp 192,68 miliar. Tercatat hingga 30 Juni 2021, emiten properti Grup Sinarmas ini mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 39% menjadi senilai Rp 3,25 triliun dari sebelumnya Rp2,33 triliun.
Rinciannya, kontribusi pendapatan terbesar BSDE masih disokong penjualan tanah dan bangunan senilai Rp 2,57 triliun, membaik dari tahun sebelumnya Rp 1,74 triliun. Sementara itu, pendapatan di segmen hotel dan arena rekreasi dan bisnis sewa masih tertekan seiring dengan pandemi Covid-19.
2020 © Adhouse Clarion Events