Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.
JAKARTA - Bencana alam tidak bisa ditebak kapan akan terjadi. Bahkan ancaman banjir terkadang menimpa sejumlah wilayah yang biasanya tak terdampak jadi ikut kena imbasnya. Nah, bagaimana cara bikin rumah tahan banjir? Terlebih akibat banjir juga membuat perabotan menjadi rusak.
Kendati demikian, bila memang tidak memiliki banyak biaya merenovasi rumah, sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah air banjir masuk ke dalam rumah.
Diantaranya pertama yaitu membuat tanggul. Sebenarnya yang paling penting dilakukan untuk mencegah banjir adalah merenovasi rumah dengan menaikkan lantai. Tapi jika tidak memiliki cukup biaya untuk melakukannya membuat tanggul di depan teras atau pintu masuk rumah. Tanggul tersebut bisa berupa papan yang dipaku atau tumpukan karung-karung pasir. Dengan membuat tanggul ini diharapkan bisa menghalau air ketika banjir datang.
Langkah selanjutnya, cek saluran pembuangan. Nah, agar air tidak tergenang saat hujan datang, sudah selayaknya memeriksa saluran pembuangan air di rumah dengan seksama apakah di dalam selokan terdapat sampah yang bisa menyumbat pergerakan air.
Kemudian lubang biopori. Salah satu penyebab banjir adalah air permukaan yang tidak meresap ke dalam tanah, maka untuk mempermudah air masuk ke dalam tanah, bisa membuat lubang biopori. Biopori merupakan lubang lubang-lubang kecil yang dibuat di dalam tanah. Fungsinya untuk mengoptimalkan daya serap air, biasanya biopori dibuat di halaman rumah.
Cara untuk membuat biopori sebenarnya sangat sederhana. Pertama membuat lubang dengan kedalaman 100 centimeter, kemudian isi lubang dengan sampah organik atau sisa tanaman. Agar kuat mulut lubang diberikan semen 2-3 centimeter dengan tebal 2 centimeter. Biaya untuk membuat biopori sendiri sekitar Rp 200 ribu.
Selain itu, menanam tanaman penyerap air juga bisa dijadikan solusi untuk mengurangi dampak banjir, ada beberapa jenis pohon yang dikenal bisa menyerap air dengan baik yakni pohon bambu, pohon jati, rumput akar wangi, mahoni, jabon, asam jawa, hingga palem putri.
2020 © Adhouse Clarion Events