Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.
Property Seekers tak perlu merasa bingung, begini caranya sangat mudah kok! Baca juga; Yuk Ngintip Ciri Khas Rumah Atap di Drama Korea
Nah ketika sendang melakukan renovasi atau tengah mambangun rumah sendiri merupakan moment yang paling ditunggu karena sangat menyenangkan.
Selain bisa merubah desain rumah sesuai perkembangan terkini, tentu membuat kebanggaan karena bisa mengimplementasikan hasil karya bagi Property Seekers.
Disamping desain tata letak ruang yang bakal diperbarui, mengganti atap rumah merupakan bagian yang tak kalah penting.
Karena tidak mudah menghitung luas atap rumah secara detail dan benar.
Apabila sedikit ada selisih akan berdampak kelebihan jenis material bangunan.
Tentu ini akan membuang bugdet dan tenaga yang sangat mubazir.
Atap adalah bagian yang amat penting pada sebuah struktur bangunan rumah.
Atap menjadi pelindung utama yang harus dipastikan kekuatan dan kualitasnya, karena akan menjadi pelidung dalam rumah dari perubahan cuaca panas dan hujan. Baca Juga: Kelebihan Dan Kekurangan Rangka Atap Baja Ringan Vs Kayu
Lalu bagaimana rumus menghitung luas atap yang benar agar kontruksi yang akan disiapkan bisa sesuai dengan kebutuhan.
Nah, Minpro akan mengajak Property Seekers untuk mengulas bagaimana cara menghitung luas atap rumah yang benar sebagai berikut;
Tentunya pekerja ini sangat piawai dalam mengerjakan atau merumuskan bagaimana menghitung luas atap rumah dengan benar.
Meskipun demikian, perhitungan ini pada umumnya hanya diketahui oleh sejumlah orang yang memiliki keahlian dalam struktur bangunan atau seseorang pekerja konstruksi. Baca Juga; Rumus Menghitung Kebutuhan Atap Genteng
Sebenarnya rumus ini sangat mudah jika dipelajari. Nah begini cara menghitung luas atap rumah yang benarnya;
Dimulai dari luasan atap, kemudian bisa dihitung dalam satuan per meter persegi (M2).
Rumusnya yaitu, Luas atap = (panjang x lebar)/cosinus (z).
Penjelasan pada (z) yaitu simbol yang bermakna sudut kemiringan atap rumah.
Ukuran atap rumah dengan contoh 6 meter x 10 meter dengan overstek 1 meter.
Overstek sendiri adalah bagian atap yang tidak ditopang oleh bangunan.
Apabila kondisi sudut kemiringan atap terlihat 30 derajat, perhitungan luasnya adalah:
Cosinus atau kosinus merupakan istilah dalam matematika yaitu perbandingan sisi segitiga yang terletak pada sudut dengan sisi miring.
Sekilas rumus ini terkesan agak rumit, terlebih Property Seekers sudah lupa istilah-istilah matematika diantaranya seperti kosinus, sinus, dan tangen.
Nah disinilah Minpro mengajak saling belajar dan mengingatkan lagi.
Wajar setelah selesai kuliah langsung kerja, bahkan ada yang sibuk dikerja dead line pekerjaan di kantornya.
Oleh karena itu, Property Seekers harus benar-benar menyimak cara perhitungan kemiringan sebagai berikut;
Pertama, Property Seekers harus mengetahui atau mengecek panjang setengah alas pada atap rumah.
Metode ini bisa diterapkan melalui cara mengukur panjang sisi samping atap rumah, kemudian dibagi dua.
Misalnya jumlah total sisi samping atap rumah yaitu 8 meter, maka yang dipergunakan yaitu 4 meter.
Kemudian untuk mengetahui tinggi atap rumah caranya sangat mudah.
Property Seekers cukup mengukur dari batas plafon hingga ke sisi atap paling tinggi yang biasanya terlihat seperti belahan atau pemisah rumah.
Misalnya hasil ukur diperoleh angka ketinggian atap rumah sampai 2,8 meter.
Kemudian, langkah selanjutnya menghitung kemiringan atap rumah dengan menggunakan rumus pythagoras c2 = b2 + a2.
Keterangan:
a: tinggi atap
b: alas atap
c: kemiringan atap
Menggunakan contoh angka di atas, maka berikut ini perhitungannya:
√alas2 + tinggi2 = kemiringan atap
√42 + 2,82 = kemiringan atap
√16 + 7,84 = kemiringan atap
√23,84 = kemiringan atap
4,88 meter = kemiringan atap
Metode atau rumus perhitungan tersebut, hasil nilai kemiringan atapnya yaitu 4,88 meter.
Sebagai poin penting pada cara perhitungan ini bukan untuk mencari derajat, tapi mencari berapa meter kemiringannya.
Selanjutnya tidak hanya mengetahui cara menghitung kemiringan atap rumah berdasarkan satuan meter di atas yang harus dipelajari.
Pada metode ini bisa diterapkan untuk mengetahui standar kemiringan berdasarkan jenisnya menggunakan satuan derajat:
Atap seng: 15-25 derajat
Atap aspal: 30-90 derajat
Atap beton: 30-35 derajat
Atap metal: 25-35 derajat
Atap keramik: sekitar 30 derajat
Atap polikarbonat: di atas 2 derajat
Atap dak: 0 derajat
Atap kaca: 2-90 derajat
Atap spandek: 5-60 derajat
Sebenarnya, untuk menentukan kemiringan atap bisa menggunakan dua metode yaitu tinggi dan deraja.
Cara yang mana yang lebih mudah dipahami, nah disarankan rumus itulah yang akan dipakai mengukur kemiringan.
Nah untuk kemiringan derajat, biasanya bangunan bisa menggunkan tolak ukur dengan satuan derajat misalnya kemiringan 30 derajat.
Seorang arsitek atau drafter lebih menyukai mendesain atap dengan cara ini. Apalagi, standar ini baku dan umum digunakan.
Tak beda jauh dengan cara mengukur ini dengan menentukan tinggi atap sebagai penentu tinggi.
Lazimnya, yang menggunakan cara atau praktek pengukuran dengan tinggi yaitu tukang bangunan.
Metode ini memang lebih mudah dipahami dan dimengerti lantaran memang lebih simpel dalam pengukuran.
Cara menghitungnya pun mudah, atap dibuat lebih tinggi dua atau tiga meter dari batas plafon.
Setelah Property Seekers bisa mengetahui cara menghitung luas atap rumah hingga tingkat kemiringan, selanjutnya Minpro akan mengajak menghitung kebutuhannya.
Sebagai contoh, dalam perhitungan ini menggunakan estimasi dengan jenis material baja ringan.
Kemudian penerapan perhitungan ini dilakukan pada rumah tipe 36.
Nah, elemen yang harus dilakukan yaitu mengukur panjang dan lebar rumah, overstek, serta kemiringan atap rumah.
Kemudian, asumsikan panjang overstek 1,5 meter dan kemiringannya 35 derajat.
Kemudian, hitunglah kebutuhan baja ringan tersebut menggunakan metode sebagai berikut;
Rumusnya yaitu; volume = (Panjang bangunan x Lebar bangunan) :
Selain baja ringan, Property Seekers harus menghitung kebutuhan lain, misalnya seperti kebutuhan kaso, reng, sekrup, dan genteng metal.
Kaso merupakan bagian meterial penting dalam struktur atap karena berfungsi sebagai penopang plafon dan rangka dasar.
Kaso sekaligus sebagai dasar penopang reng. Apabila, jumlah kaso yang dibutuhkan = (Volume atap x 4) : 6
Jadi, Property Seekers membutuhkan 66 batang kaso saat hendak membangun atap.
Bagian ini berfungsi menyalurkan tekanan penutup atap ke struktur lain yang berada di bawahnya.
Pada bagian reng ini juga dijadikan sebagai tempat dudukan genteng yang dipasang dengan cara disekrup.
Untuk menghitung jumlah reng, Property Seekers harus mengetahui terlebih dulu jumlah kaso sebagai patokannya.
Misalnya, reng yang dibutuhkan = jumlah kaso x 1,2
= 79,2
Jadi, Property Seekers membutuhkan 79 hingga 80 batang reng untuk membuat atap.
Genteng Metal Ukuran 2 x 4
Untuk menghitung kebutuhan genteng, gunakanlah rumus dengan jumlah genteng =
Jika dibulatkan ke atas, Property Seekers harus membeli genteng sebanyak 161 lembar.
Jumlah sekrup genteng = Jumlah genteng x 12
Jumlah sekrup baja ringan = Volume atap x 20
Nah, sangat mudah kan, jangan lupa ikuti artikel lainnya hanya di website resmi Indonesia Properti Expo!
2020 © Adhouse Clarion Events